PENGEMBANGAN PARAWISATA (COMMUNITY BASED TOURISM) SEBAGAI STRATEGI PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN NUSA TENGGARA TIMUR
Abstract
Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya Pandemi COVID-19 telah menghantam industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia. Hal Ini bisa dilihat sejak Februari 2020/2021 jumlah wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia mengalami penurunan yang sangat drastic, hal yang sama juga terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Timur , khususnya di Kabupaten Timur Tengah Selatan (TTS). Salah satu bentuk pemberdayaan ekonomi masyarakat adalah dengan mengembangkan parawisata berbasis masyarakat Community Based Tourism-CBT). Konsep CBT juga dapat dikembangkan sebagai salah satu bentuk pemberdayaan kepada masyarakat yang mana mengusung budaya asli yang dimiliki masyarakat setempat seperti dalam melakukan aktivitas keseharian mereka. Metode Metode yang digunankan metode survei deskriptif, dan subyek yang diteliti adaklah Responden dalam penelitian ini adalah camat Fatumnasi, kepala desa Fatumnasi, masyarakat setempat dalam hal ni tokoh adat dan ketua karang taruna, pemerintah dalam hal ini Dinas Parawisata, BAPEDA dan para wisatawan teknik pengumpulan data seperti, 1). Teknik wawancara mendalam (Depth Interview) yang menggunakan model semistruktur akan dilakukan secara berulang - ulang dan intensif, 2) Observasi non partisipan dilakukan hanya untuk mengobservasi aktivitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Model pengembangan CBT sebagai strategi pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal di kecamatan Fatumnasi akan berhasil apabila semua komponen tersedia dan mendapat dukungan dari semua stakeholders. Potensi pengembangan parawisata yang dapat di kembangkan di kecamatan Fatumnasi kabupaten Timor Tengah selatan adalah wisata alam, wisata budaya, wisata kerajinan. Pengembangan CBT dapat dirumuskan dengan strategi to see, to do, to buy,to share, To Empower, dan to sustain, dengan strategi ini diharapkan dapat meberikan keuntungan bagi masyarakat maupun wisatawan. Dalam pengembangan CBT terdapat beberapa kendala antara lain terbatasnya sumber daya manusia, kurangnya dukungan dari pemerinta,pihak swasta dan lembaga terkait dan kurangnya partisipasi dari masyarakat.
Kata kunci: pengembangan parawisata, Community Based Tourism-CBT, pemberdayaan ekonomi masyarakat
References
Anwas, Oos M. 2014. Pemberdayaan Masyarakat di Era Global. Bandung: Alfabeta
BPS 2019
Hadiwijoyo, Surya Sakti. (2013), Perencanaan Pariwisata Pedesaan Berbasis Masyarakat (Sebuah Pendekatan Konsep).
Hermantoro, Hengky. (2011), Creative – Based Tourism Dari Wisata Rekreatif MenujuWisata Kreatif. Yogyakarta: Galangpress
Kartasasmita, G. (1996). Pembangunan Untuk Rakyat Memadukan Pertumbuhan dan Pemerataan.Pustaka Cidesindo, Jakarta
Munawar Noor, Pemberdayaan Masyarakat, jurnal ilmiah civis vol 1 no 2 juli 2011
Nur Hidahyati Sri. (2012), penerapan prinsip CBT dalam pengembangan agrowisata di kota Batu, Jawa Timur, jurnal jejaring administrasi publik Th 4 Nomer 1
Nur Hidayati Sri Endah, CBT sebagai pendekatan pembangunan parawisata berkelanjutan. Surabaya: Airlangga
Syah perdana Dwi. (2019), Pengembangan Parawisata Berbasis Masyarakat (CBT)
Tandalino Sari (2019). strategi pengembagan desa wisata melalui desa wisata di kabupaten Timor Tengah Selatan untuk meningkatkan jumlah pergerakan wisawawan, jurnal Taurm, vol 02, No.01
Rahayu Sugi, dkk (2017), Pengembangan CBT sebagai strategi pemberdayaan ekonomi masyarakat di kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yokyakarta
Riduwan, 2010, Metode dan Teknik Menyusun Tesis, Penerbit Alfabeta
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Maria C.B Manteiro

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.