LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH SEBAGAI BENTUK TRANSPARANSI PENGALOKASIAN REKENING DANA KEBAJIKAN

Authors

  • Vina Putri Utami
  • Rosita Apriliya Rani
  • Septi Dwi Azizah

DOI:

https://doi.org/10.51289/peta.v3i2.351

Abstract

Abstrak. Laporan Keuangan Lembaga Keuangan Syariah Sebagai Bentuk Transparansi Pengalokasian Rekening Dana Kebajikan. Di zaman milenial ini, perkembangan teknologi dengan basik syariah menjadi salah satu penentu nasib perekonomian rakyat Indonesia. Lembaga Keuangan Syariah adalah alternatif terbaik dalam layanan penyaluran dana dengan berdasarkan prinsip syariah. Namun ada kejanggalan terkait adanya akun Rekening Dana Kebajikan pada laporan keuangan Lembaga Keuangan Syariah, yang menyebabkan hadirnya banyak asumsi dari nasabah. Dimana salah satu asumsinya yaitu menyatakan bahwa pembebanan rekening dana kebajikan tersebut memiliki persamaan arti dengan denda, yang hampir sama dengan prinsip yang diterapkan dalam Lembaga Keuangan Konvensional. Penelitian ini dilakukan berdasarkan kajian kritis, dimana penelitian ini bertujuan untuk meluruskan asumsi nasabah terkait pengalokasian rekening dana kebajikan. Setelah adanya penelitian, ada satu laporan keuangan yang bisa menjadikan pengalokasian rekening dana kebajikan menjadi lebih transparansi yaitu laporan keuangan Qardhul Hasan.

Kata kunci : Lembaga Keuangan Syariah; Rekening Dana Kebajikan; Qardhul Hasan


Abstract. Finacial Report of Financial Institution Sharia as a Form of Transparency Allocation Policy Fund Recering. In this millennial era, the development of technology with the basic sharia is one of the determinants of the economic destiny of the Indonesian people. Islamic Financial Institutions are the best alternative in fund distribution services based on sharia principles. But there are irregularities regarding the existence of a Virtue Fund Account in the financial statements of Islamic Financial Institutions, which causes the presence of many assumptions from customers. Where one of the assumptions is to state that the charging of the benevolent fund account has the same meaning as a fine, which is almost the same as the principle applied in Conventional Financial Institutions. This research was conducted based on a critical study, where this study aims to straighten out the assumptions of customers regarding the benevolent fund account. After the allocation of

  

Keyword : Islamic Financial Institution; Policy Fund Recering; Qardhul Hasan

References

Andraeny, Dita. (2016). “Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan : Studi Empiris pada Bank Syariah di Indonesia”. Jurnal Eka Cida. Vol. 1. No. 1. 58-59.

Dewan Standar Akuntasi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia. (2007). “Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan”. 101.23.

Kadarningsih, Ana., Adinugraha, Hendri Hermawan., Motik Aditia., dan Nadila, Tantri Fitriati. (2017). “Penyajian Akuntansi Qardhul Hasan dalam Laporan Keuangan Perbankan Syariah”. Jurnal Ekonomi Syariah Indonesia. Vol. 2. No.1. 38.

Rosidah, Umi. (2018). “Analisis Penerapan Akad Qardhul Hasan Menurut Fatwa DSN MUI No. 19/DSN-MUI/IV/2001 (Study Kasus di Kopontren Nurul Huda Al-Hikmah Cabang Blora Desa Kutukan)”. 77.

Downloads

How to Cite

Utami, V. P., Rani, R. A. and Azizah, S. D. (2018) “LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH SEBAGAI BENTUK TRANSPARANSI PENGALOKASIAN REKENING DANA KEBAJIKAN”, Jurnal Penelitian Teori & Terapan Akuntansi (PETA). Blitar, Indonesia, 3(2), pp. 49–58. doi: 10.51289/peta.v3i2.351.

Issue

Section

Articles